Simple Queue & Queue Tree (Pengertian, Perbedaan, Penjelasan Argumen)


Pengaturan dan managemen Bandwidth di Mikrotik tidak dapat lepas dari fitur Queue. Ada dua jenis Queue yang dapat digunakan di Mikrotik, yaitu Simple Queue dan Queue Tree. Queue Tree dan Simple Queue ini bisanya digunakan pada warnet untuk membagi bandwidth agar setiap clien mendapat bandwith yang sama. Untuk artikel kali ini saya akan menjelaskan tentang Pengertian Queue Tree dan Simple Queue. Mungkin artikel berikutnya saya akan memberikan tutorial cara membuatnya.



Baca Juga :

Cara Management Bandwidth Menggunakan Simple Queue Di MikroTik

Cara Memisahkan Trafik Download & Upload Client MikroTik Menggunakan Queue Tree



Pengertian

Simple Queue

Simple Queue merupakan salah satu cara yang sangat mudah untuk membagi bandwidth dari skala kecil sampai menengah. Simple queue ini biasanya digunakan untuk mengatur bandwidth upload dan download tiap user.


Queue Tree

Quee Tree adalah salah satu fitur yang terdapat dalam mikrotik yang digunakan untuk mengatur jumlah bandwidth. Berfungsi untuk mengimplementasikan fungsi yang lebih komplex dalam limit bandwidth. Biasanya digunakan oleh admin warnet untuk membatasi satu arah koneksi untuk download maupun untuk upload. Cara membuat Queue Tree sering dibilang agak rumit oleh orang oleh karena itu orang lebih banyak memilih simple quee.

Queue Tree dirancang untuk menjalankan tugas yang lebih kompleks dan kita butuh pemahaman yang bagus teentang aliran trafik dan kita harus mengaktifkan fitur mangle pada firewall. Sedangkan Simple Queue kebanyakan digunakan untuk memudahkan konfigurasi.



Perbedaan

Perbedaan yang bisa kita lihat langsung yaitu hanya dari sisi cara pakai atau penggunaannya saja. Dimana Queue Simple secara khusus memang dirancang untuk kemudahan konfigurasi sementara Queue Tree dirancang untuk melaksanakan tugas antrian yang lebih kompleks dan butuh pemahaman yang baik tentang aliran trafik. Berikut adalah beberapa perbedaan Simple Queue dan Queue Tree antara lain :

Simple Queue

  • Mampu membatasi trafik berdasarkan alamat IP (IP Address).
  • Memiliki aturan yang sangat ketat.
  • Mengatur aliran paket secara bidirectional (dua arah).
  • Mendukung penggunaan PCQ sehingga mampu membagi bandwidth secara merata.
  • Bisa menerapkan antrian yang ditandai melalui paket mangle.
  • Satu antrian mampu membatasi trafik dua arah sekaligus (upload/download).
  • Jika menggunakan Queue Simple dan Queue Tree secara bersama-sama, Queue Simple akan diproses lebih dulu dibandingkan Queue Tree.
  • Mampu mambagi bandwidth secara fixed.

  • Sesuai namanya, pengaturannya sangat sederhana dan cenderung statis, sangat cocok untuk admin yang tidak mau ribet dengan traffic control di firewall mangle.


Queue Tree

  • Lebih Flexsibel dan harus paham tentang mangle dan traffic control.
  • Tidak memiliki urutan, setiap antrian akan diproses secara bersama-sama.
  • Mengatur aliran paket secara directional (satu arah).
  • Membutuhkan pengaturan /firewall mangle untuk membatasi trafik per IP.
  • Membutuhkan pengaturan /firewall mangle terlebih dahulu untuk membedakan trafik download dan upload.

  • Mampu membagi bandwidth secara fixed.
  • Mendukung penggunaan PCQ sehingga dapat membagi bandwith secara merata.
  • Pengaturan antrian murni melalui paket yang ditandai di /firewall mangle.
  • Dinomorduakan setelah Queue Simple.
  • Jarang orang yang memakai ini.



Penjelasan Beberapa Argumen

Simple Queue

  • Target : Target yang akan di batasi (limit). Bisa menggunakan Interface maupun IP Address/Prefix.
  • Dst. : Destinasi atau tujuan (boleh dikosongi).
  • Max Limit : Bandwidth maksimal yang bisa dicapai oleh target/ip yang diqueue.
  • Burst limit : Bandwidth maksimal yang bisa dicapai oleh target/ip yang diqueue ketika burst sedang aktif.
  • Burst Threshold : Digunakan ketika data Rate dibawah nilai burst threshold maka burst diperbolehkan. Ketika data Rate sama dengan nilai burst threshold, burst dilarang. Untuk mengoptimalkan burst, nilai burst threshold harus diatas nilai Limit At dan dibawah nilai Max Limit.
  • Burst Time : Periode waktu dalam detik, dimana data Rate rata-rata dikalkulasikan.
  • Packet Mark : Digunakan untuk menandai paket yang sudah ditandai di /ip firewall mangle.
  • Limit At : Bandwidth minimal yang diperoleh oleh target/ip yang diqueue.
  • Priority (1-8) : Digunakan untuk memprioritaskan child queue dari child queue lainnya. Priority tidak bekerja pada induk queue. Child Queue yang mempunyai priority satu (1) akan mencapai limit-at lebih dulu dari pada child queue yang berpriority (2).
  • Queue Type : Digunakan untuk memilih type queue yang bisa dibuat secara khusus dibagian queue types.
  • Parent : berguna untuk menentukan apakah queue yang dipilih bertugas sebagai child queue.


Queue Tree

  • Parent : berguna untuk menentukan apakah queue yang dipilih bertugas sebagai child queue.
    • Global-inMewakili semua input interface pada umumnya. Maksudnya disini interface yang menerima input data/trafik sebelum difilter seperti trafik upload.
    • Global-outMewakili semua output interface pada umumnya. Maksudnya disini interface yang mengeluarkan output data/trafik yang sudah difilter seperti trafik download.
    • Global-totalMewakili semua input dan output interface secara bersama, dengan kata lain merupakan penyatuan dari global-in dan global-out.
    • <interface name> ex: wlan1-ether5 : Mewakili salah satu interface. Maksudnya disini hanya trafik yang keluar dari interface ini yang akan diqueue.
    • <mangle name> ex: Download : Mewakili salah satu firewall mangle. Maksudnya disini hanya trafik yang keluar dari firewall mangle ini yang akan diqueue.

    • Packet Mark : Digunakan untuk menandai paket yang sudah ditandai di /ip firewall mangle.
    • Priority (1-8) : Digunakan untuk memprioritaskan child queue dari child queue lainnya. Priority tidak bekerja pada induk queue. Child Queue yang mempunyai priority satu (1) akan mencapai limit-at lebih dulu dari pada child queue yang berpriority (2).
    • Queue Type : Digunakan untuk memilih type queue yang bisa dibuat secara khusus dibagian queue types.
    • Limit At : Bandwidth minimal yang diperoleh oleh target/ip yang diqueue.
    • Max Limit : Bandwidth maksimal yang bisa dicapai oleh target/ip yang diqueue.
    • Burst limit : Bandwidth maksimal yang bisa dicapai oleh target/ip yang diqueue ketika burst sedang aktif.
    • Burst Threshold : Digunakan ketika data Rate dibawah nilai burst threshold maka burst diperbolehkan.Ketika data Rate sama dengan nilai burst threshold burst dilarang. Untuk mengoptimalkan burst nilai burst threshold harus diatas nilai Limit At dan dibawah nilai Max Limit.
    • Burst Time : Periode waktu dalam detik, dimana  data Rate rata-rata dikalkulasikan.




    Oke itu saja yang dapat saya sampaikan,

    Semoga bermanfaat :)

    Jangan lupa untuk bookmark blog Ini.


    See You Next Time Guys ●‿○v

    Post a Comment

    0 Comments